Minggu, 17 Agustus 2008

Visi, Misi dan Program Kerja Paket SERA

VISI – MISI
PAKET SERA (J.T.OSE LUAN DAN FALENTINUS PAREIRA)
CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI BELU
PERIODE 2009 – 2014

Kabupaten Belu sebagai Kabupaten diwilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste sejak didirikan tahun 1958 sampai dengan sekarang masih terus berusaha bangkit dari pelbagai keterbatasan. Perkembangan penduduk yang cukup besar (data mei, 2008 - 378.018) belum diikuti dengan peningkatan kesejahteraan yang memadai. Jumlah penduduk miskin yang mencapai 79 %, masih menjadi beban pembangunan sehingga tetap membutuhkan dukungan semua komponen masyarakat untuk bersama-sama bahu membahu memperbaiki berbagai keterbatasan.
Beberapa indikator yang bisa menunjukan kondisi tersebut antara lain perkembangan PDRB – terhadap harga konstan (2004 - 2007) memang bertumbuh 15,5% dari 560.588,98 menjadi 647.239,92. Tetapi Pertumbuhan Ekonomi (2004-2007) malah menurun dari 5,79% menjadi 5,08%. Demikian juga Income perkapita (2004-2007) menurun dari Rp.1.896.545 menjadi Rp. 1.557.085.- atau menurun 17,9%/orang/tahun.
Fakta lain adalah kondisi sosial kemasyarakatan yang masih jauh dari harapan diantaranya yang agak menyolok adalah : Masih rendahnya daya beli masyarakat, Keterbatasan Air bersih, Terus menurunnya Angka kelulusan anak didik dan Masih kurangnya pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama di Rumah Sakit.
Kondisi ini diperburuk dengan pencapaian PAD yang masih jauh dari harapan, apalagi sektor penyumbang terbesar justru didominasi antara lain oleh Jasa Giro (dana parkir) dan Pelayanan RSU yang menyumbang sekitar 57,9% PAD, yang seharusnya bukan menjadi andalan PAD. Masih perlu pembenahan yang cerdas agar PAD dapat meningkat dari komponen lain guna mendukung pembangunan yang terus membutuhkan biaya.
Harus diakui secara jujur bahwa Kepemimpinan Bupati Lopez dan Wakil Bupati Greg Maubili telah membawa banyak perubahan berarti meskipun disana sini masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Meskipun demikian, ”penajaman prioritas pembangunan yang berpihak kepada masyarakat” yang selama 5 tahun tidak nampak akan menjadi ”Tekad dan Komitmen kami dalam era kepemimpinan 5 tahun mendatang yaitu dengan merubah struktur dasar pembiayaan APBD Belu yang lebih berpihak kepada masyarakat”. Perubahan ini akan nampak dalam rumusan 7 Program Umum dengan penekanan khusus pada 3 sasaran prioritas dan 1 agenda khusus.
Dengan mengacu kepada pelbagai permasalahan dan kondisi diatas, kami menetapkan Visi dan Misi untuk membangun Belu 5 tahun kedepan sbb:


VISI : ”Terwujudnya Masyarakat Belu yang Lebih Maju, Lebih Mandiri dan Lebih Sejahtera”.
Lebih Maju dalam arti :
a. Lebih maju dalam hal pola pikir dan pola tindak
b. Lebih maju dalam hal Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat
Lebih Mandiri dalam arti :
1. Lebih mandiri dalam hal pemanfaatan potensi lokal yang ada
2. Lebih mandiri dalam membangun kehidupan berkeluarga dan komunitasnya.
3. Lebih mandiri dalam hal menjaga hasil-hasil pembangunan.
Lebih sejahtera dalam arti :
a. Lebih sejahtera dalam hal Kehidupan Keluarga yang sehat, cerdas dan mampu berinteraksi secara wajar dalam kehidupan sosial budaya.
b. Lebih sejahtera dalam hal pendapatan keluarga (meningkatnya daya beli).

MISI
1. Mengakselerasi secara cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat di bidang daya beli untuk memenuhi kebutuhan dasar, kualitas pendidikan, dan pelayanan kesehatan.

2. Melancarkan reformasi sungguh-sungguh atas kebekuan birokrasi menuju aparatur yang responsif, akuntable, transparan, partisipatif dan berorientasi kepada pelayanan publik serta pengalokasian anggaran yang pro publik.

3. Mengedepankan kualitas musyawarah mufakat, budaya gotong royong dan partisipasi lembaga kemasyarakatan yang ada termasuk komunitas masyarakat adat untuk bersama-sama meningkatkan, membina dan mengendalikan kualitas pembangunan.

4. Melanjutkan penataan kota Atambua sebagai gerbang Indonesia, dengan tetap memberikan perhatian khusus bagi pembangunan pedesaan sebagai basis pembangunan daerah.

5. Menata Infrastruktur daerah dalam 2 sumbu pertumbuhan yaitu Pembangunan Kawasan Motaian – Atambua - Turiskain dan Kawasan Halilulik – Betun – Metamauk.

MOTO : “HADIAK RAI BELU HODI NEON NO LARAN”
“RIMIL TOMAK RELE MUK BELU HINI LOI O’ KOEN”
”MEMBANGUN MASYARAKAT BELU DENGAN TULUS IKHLAS”

STRATEGI
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Belu yang telah diuraikan diatas, diperlukan grand strategi agar proses dan langkah perwujudan visi dan misi dimaksud dapat lebih terarah, yakni dengan cara memadukan secara selaras, seimbang dan harmonis penyelenggaraan tugas pemerintahan, tugas pemberdayaan masyarakat dan tugas pembangunan:

1. Mengembangkan pola kemitraan yang selaras, seimbang dan harmonis dengan DPRD, unsur Pimpinan Daerah, Gereja/Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Komunitas Masyarakat Adat dengan mengedepankan nilai budaya “neter taek, ha folin malu dan serwisu hodi neon no laran” dalam setiap aspek dan level pelaksanaan pembangunan.

2. Memaksimalkan “pola/desain dan mutu” perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan dalam menjalankan manajemen pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan terutama dalam menentukan skala prioritas APBD Kabupaten.

Program kerja :
7 (Tujuh) PROGRAM UMUM ADALAH :

1. Bidang ekonomi
”Pemerataan dengan Pertumbuhan untuk meningkatkan Daya Beli Masyarakat”

a. Penataan secara profesional ”Hulu-Hilir” subsektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan untuk mendukung pendapatan masyarakat.
1). Mengembangkan komoditi unggulan untuk setiap wilayah.
2). Revitalisasi Perusahaan Daerah sebagai gudang komoditi Pemkab, kerjasama dengan mitra swasta.
3). Stabilisasi harga komoditas pertanian, perkebunan dan hasil hutan melalui mekanisme pasar.
b. Pembangunan embung dan irigasi pertanian
1). Mengembangkan secara selektif pada setiap desa yang memiliki keunggulan spesifik dalam komoditi hasil pertanian.
c. Pencetakan sawah dan optimalisasi produksi melalui sistem terasering
d. Penataan pemberdayaan kelompok usaha masyarakat (koperasi dan ukm)
1). Membina satu kelompok tenun untuk menjangkau mutu nasional.
2). Membina KUB secara lebih terarah melalui seleksi kriteria dan pendampingan yang baik dan benar.
e. Pengembangan mutu ternak sapi dan hewan kecil
1). Pembangunan centra ternak sapi bibit unggul
2). Pembangunan centra ternak babi bibit unggul
3). Pembangunan centra ternak kambing bibit unggul
4). Pembangunan centra ternak kuda pacu unggulan
f. Peningkatan potensi kelautan dan tambak rakyat
1). Peningkatan kapasitas nelayan laut
2). Pencetakan dan rehabilitasi tambak rakyat
3). Pengembangan centra pembibitan ikan air tawar
g. Mengelola angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran
1). Menggalakkan ”Program Kembali Ke Desa – Back To Village” dengan mengembalikan ”harga” potensi hasil-hasil dari Desa.
2). Membentuk dan membina kelompok usaha dipedesaan untuk menghadapi persaingan mekanisme pasar.
3). Kerjasama dengan lembaga perbankan untuk membantu modal tanpa anggunan.

2. Bidang pendidikan
”Pendidikan yang murah, adil dan bermutu – Pendidikan gratis bagi yang tidak mampu”

a. Peningkatan jumlah dan kualitas guru bidang studi
1). Beasiswa mulai semester VI untuk mahasiswa berprestasi khususnya jurusan mipa.
2). Melaksanakan tutorial guru MIPA secara teratur.

b. Peningkatan sarana KBM
1). Buku pelajaran tersedia untuk setiap anak murid
2). Gedung sekolah yang layak
3). Meubelair yang layak

c. Peningkatan kesejahteraan guru
1). Tunjangan khusus bagi guru bidang studi tertentu didaerah terpencil dengan pola jam mengajar
2). Rumah dinas yang layak bagi guru

d. Mengembangkan kelas Akselerasi bagi siswa/i berprestasi untuk sekolah SMP/SMU/SMK unggulan.
1).Melakukan seleksi kelayakan SMP/SMU/SMK yang bisa dibangun kerjasama kelas akselerasi.
2).Mewujudkan dukungan anggaran APBD yang memadai.

3. Bidang kesehatan
”Pelayanan Kesehatan Gratis bagi yang Tidak Mampu”

a. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit umum.
1). Peningkatan mutu pelayanan instalasi rawat darurat RSU Atambua, Betun dan RS Marianum halilulik.
2). Pelayanan Kesehatan bagi keluarga miskin tanpa biaya tambahan
b. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
1).Mengutamakan upaya preventif dan promotif
2).Pengembangan sarana pelayanan kesehatan pedesaan
3).Penempatan tenaga kesehatan
4).Insentif khusus bagi tenaga kesehatan di daerah terpencil
c. Peningkatan mutu sekolah madya kesehatan
1).Peningkatan sarana KBM
2).Penambahan tenaga dosen
3).Penambahan jurusan dan pengembangan institusi
d. Perbaikan gizi masyarakat miskin
1).Mengembangkan sistem surveylance dan PMT-P yang berbasis masyarakat
2).Penanggulangan kasus marasmus/kwasiorkor tanpa biaya
e. Pemenuhan sumber air bersih
1).Pembangunan satu buah sarana air bersih disetiap desa/dusun kategori kering
2).Peningkatan jangkauan distribusi perpipaan air lahurus
3).Pengembangan air bersih sistem gravitasi menggunakan pompa air non bbm
4).Mengembangkan semaksilmal mungkin perlindungan sumber mata air dan pola penangkapan air hujan.

4. Bidang pemerintahan dan aparatur
”Pelayanan Prima dengan dasar Pengabdian yang Tulus Ikhlas – Serwisu hodi neon no laran”.

a. Peresmian Kabupaten Malaka dan penataan personil serta anggarannya.
1). Tindak lanjut usulan pemekaran sampai penetapan UU.
2). Persiapan personil
3). Penetapan anggaran pemerintahan
4). Pengresmian Kabupaten Malaka
b. Pembinaan dan penjenjangan aparatur berdasarkan disiplin, kemampuan dan profesionalisme
1). Diterapkannya kepemimpinan dialogis disetiap level pengambilan keputusan.
2).Penetapan pejabat eselonering berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan fit and proper test
3).Kontrak kinerja
c. Pendidikan dan latihan secara selektif dalam konteks disiplin ilmu bagi aparatur
1).Beasiswa bagi S1 dan S2 hanya untuk disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan daerah
2).Diklat penjenjangan disesuaikan dengan hasil fit and proper test dan kebutuhan daerah
d. Peningkatan mutu pelayanan pemerintahan kepada masyarakat yang lebih responsif, akuntabel, bersih dan berwibawa.
1).Indikator kinerja instansi pemerintah harus terukur dan dinilai setiap semester secara terbuka bersama komponen masyarakat.
2).Pembinaan pejabat eselon di setiap instansi dilakukan secara terbuka dan tertutup dan secara periodik.
3).Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja merupakan masukan bagi baperjakat.

5. Bidang infrastruktur
”Pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan dasar masyarakat”
a. Penataan sarana dan prasarana transportasi, perekonomian dan perdagangan, sosial dan budaya dalam 2 sumbu kawasan pembangunan yakni Motaain - Atambua - Turiskain dan Halilulik – Betun – Metamauk.
1). Pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan.
2). Pembangunan terminal angkutan antar negara, antar kota dan antar kecamatan.
3). Penataan dan pembangunan pasar modern dan tradisional untuk membuka pusat-pusat pertumbuhan baru.
4). Konsistensi pelaksanaan tata ruang kota atambua dan betun.
5). Penataan pelabuhan atapupu sebagai pelabuhan antar pulau dan antar negara.
6). Penataan pelabuhan udara haliwen sebagai bandara komersil.
7). Menyiapkan motadikin sebagai cikal bakal bandara international antar negara.
b. Membuka isolasi wilayah terpencil.
1). Pembukaan dan perkerasan jalan / jembatan di desa terisolir sesuai kriteria
2). Membangun listrik pedesaan.

6. Bidang Sosial, Budaya, Agama, Hukum dan Ham
a. Kerukunan antar umat beragama
1).Mendukung operasional forum kerukunan umat beragama
2).Membina kerjasama antara pemuka agama
b. Keluarga Berencana
1).Mendewasakan usia perkawinan
2).Mengatur Kelahiran
3).Pembinaan ketahanan remaja dan keluarga
c. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
1)Sosialisasi dan penguatan kelembagaan perempuan di setiap kecamatan/desa
2)Sosialisasi perlindungan anak dan hak-hak anak
3)Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga
d.Olahraga dan kepemudaan
1).Pembinaan kompetisi sebagai basis pembinaan olahraga prestasi
2).Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
3).Pembinaan ormas-ormas kepemudaan
e.Pembinaan Politik dan Penegakan hukum dan ham
1).Tindak lanjut kasus-kasus KKN
2).Pembinaan Politik yang berwawasan nasional dalam NKRI
3).Pemberantasan miras dan perjudian
4).Menciptakan kepastian hukum dalam masyarakat
f.Kelembagaan masyarakat adat
1).Penetapan perda tentang lembaga adat
2).Optimalisasi peran masyarakat adat dalam pembangunan
g.Pariwisata dan pelestarian budaya lokal
1).Penataan kawasan pariwisata lokal pantai utara dan pantai selatan
2).Penataan obyek cagar budaya sesuai skala prioritas
h.Penanggulangan bencana alam
1).Memantapkan mekanisme operasional penanggulangan bencana alam
2).Menyiapkan anggaran penanggulangan yang memadai (dana kontingensi)
i.Pemberdayaan warga baru
1).Memantapkan mekanisme hidup berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat di antara warga baru dan penduduk setempat.
2).Bertahap dan berkelanjutan mendukung upaya integrasi warga baru dan masyarakat lokal.

7. Lingkungan Hidup

a.Reboisasi hutan lokal melalui Kapitan / Makleat
b.Penanggulangan illegal logging
c.Penataan kawasan DAS.

3 (Tiga) Sasaran Prioritas adalah :

1. Peningkatan dan Pengembangan produksi dan pemasaran hasil-hasil Pertanian, Perkebunan dan Hasil Hutan untuk mendukung daya beli masyarakat.
2. Air Bersih dan Listrik Pedesaan
3. Peningkatan Mutu Guru dan Siswa serta Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit.

1 (satu) Agenda Khusus yaitu Pemekaran/Pelantikan Kabupaten Malaka.

Penutup.
Demikian Visi dan Misi serta Program Kerja Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Belu periode 2009 s/d 2014. Dengan dimuatnya dalam situs web ini diharapkan saran dan dukungan untuk perbaikannya. Komentar bisa langsung diposting dalam web yang sama.
Kiranya semangat, harapan dan tekad kami akan mendapat dukungan semua pihak sehingga masyarakat Belu pada tahun 2014 dapat selangkah lebih maju. Semoga.

Atambua, 1 Agustus 2008

1. Drs. J. T Ose Luan (Calon Bupati Belu)……………………………..

2. Drg. Falentinus Pareira (Calon Wakil Bupati Belu)…………………..

Tidak ada komentar: